Oleh : Madrasah Creative Student

27 Rajab 1445H / 8 Februari 2024M Pondok Pesantren API ASRI Syubbanul Wathon Tegalrejo mengadakan acara rutinan tiap tahunnya yaitu Isra’ Mi’raj. Isra’ Mi’raj ini bertema yaitu “mendekatkan diri kepada sang ilahi dengan mengenang sejarah nabi”. Isra’ Mi’raj kali ini Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya menggunakan sholawat tradisional sekarang menggunakan sholawat modern atau lebih dikenal dengan sebutan sholawat akustik. Untuk lagu-lagunya juga menesuaikan dengan musiknya. Tidak hanya itu, Isra’ Mi’raj kali ini juga dimeriahkan dengan “da’i santri”. Istilah da’i diambil dari Bahasa arab yaitu ajakan, secara istilah yaitu mengajak kepada masyarakat / seseorang dalam hal kebaikan. Tujuan da’i tersebut adalah untuk memberi inspirasi dan penyemangat bagi para santri. Da’i santri tersebut adalah perwakilan dari kelas satu dua dan tiga. Dari kelas satu mewakilkan santri atas nama Ihsan Fuadi dengan cosplay sebagai K.H. Hasyim Asyari, kelas dua mewakilkan santri atas nama Muhammad Wifaquddin dengan cosplay sebagai K.H. Nurul Huda Djazuli, untuk kelas tiga mewakilkan santri atas nama Nayief Dimas dengan cosplay sebagai Sunan Kalijaga. Ketiga perwakilan santri tersebut membawakan da’i yang meriah. Isra’ Mi’raj tersebut juga dihadiri oleh sesepuh-sesepuh pondok beliau adalah bapak Najib Tafrichan dan bapak Abdul Chamid keduanya menyampaikan mauidzhotulkhasanah (ucapan-ucapan yang baik). Beliau mengatakan bahwasannya pada hari itu adalah hari dimana ketika Nabi Muhammad SAW. Diangkat oleh Allah SWT. Untuk menjalankan perintah yang mulia yaitu diperintahkannya shalat 5 waktu, pada awal perintahnya Allah memerintahkan sholat sebanyak 50 kali dalam sehari semalam .Namun, atas saran Nabi Musa AS, Nabi Muhammad SAW. Memohon kepada Allah SWT agar jumlah sholat tersebut dikurangi. Setelah beberapa kali memohon, akhirnya Allah SWT menetapkan sholat lima waktu sebagai kewajiban bagi umat Islam, tetapi dengan pahala seperti sholat 50 waktu.
“